Membuat Simpulan Isi Bacaan

Jumat, 18 Januari 2013 | komentar

Membuat simpulan isi bacaan berarti mengambil intisari bacaan. Dalam sebuah paragraf eksposisi atau argumentasi, simpulan paragraf biasanya tercermin pada kalimat topik. Oleh sebab itu, simpulan berkaitan dengan ide pokok paragraf. Perhatikan contoh berikut!
Contoh
Suatu ketika, Budha menceritakan sebuah ceritera tentang orang-orang buta dan seekor gajah. Budha tak mengerti mengapa banyak ajaran waktu itu, contohnya ajaran keagamaan, saling mempersoalkan kebenaran dan masing-masing menyatakan hanya ajarannya sendiri yang paling benar, sementara ajaran agama lain salah. Setelah Budha wafat, ceritera ini tersebar tidak hanya di India saja, tetapi juga di negara dan budaya lain, ceritera ini dikenal dan diceritakan. Sampai saat ini, cerita ini masih menjadi bacaan wajib dalam buku-buku pelajaran di sekolah.
Simpulan:
Cerita tentang orang-orang buta dan seekor gajah masih menjadi bacaan wajib dalam buku-buku pelajaran di sekolah.

Buatlah simpulan dari tiap paragraf berikut!
Suatu ketika, seorang raja di India utara memerintahkan pegawai-pegawainya untuk mengumpulkan orang-orang yang buta sejak lahir ke istana kota raja. Sang raja juga memerintahkan pegawainya untuk membawa seekor gajah ke istana. Orang-orang buta ini sepanjang hidupnya belum pernah sama sekali mengerti apa itu gajah. Mereka tidak tahu seperti apakah gajah itu. Sekarang, sang raja memerintahkan mereka untuk menyentuhnya. Mereka hanya diperbolehkan menyentuh bagian-bagian tertentu saja, bukan gajah secara keseluruhan. Setelah beberapa waktu menunggu, mereka dipersilahkan mengatakan, bagaimana dan apa itu gajah.
Simpulan:
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Seorang buta yang telah meraba bagian kakinya membandingkan gajah dengan gelondong kayu. Seorang buta yang telah meraba perutnya membandingkannya dengan sebuah balon. Seorang buta yang telah meraba taringnya membandingkannya dengan sebatang kayu yang bulat dan halus. Seorang buta yang telah meraba kepalanya membandingkannya dengan sebuah panci. Seorang buta yang telah meraba belalainya membandingkannya dengan selang air. Akhirnya seorang buta lain yang telah meraba bagian ekornya tidak mau ketinggalan. Ia membandingkan seekor gajah dengan tali tambang yang sudah rusak. masing-masing dari mereka memiliki penjelasannya sendiri tentang seekor gajah.
Simpulan:
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Kesalahan dari tiap-tiap orang buta tersebut bukan soal kualitas dari penjelasannya, melainkan keyakinan dan pernyataan tentang gajah secara keseluruhan dan menganggap penjelasannyalah yang paling benar. Tak seorang pun memiliki gagasan bahwa masing-masing hanya menjelaskan satu bagian saja. Seandainya mereka sadar bahwa mereka hanya menjelaskan satu bagian saja, sebenarnya mereka mampu mengerti kebenaran gajah secara keseluruhan.
Simpulan:
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
(sumber:Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4)
Share this article :
IKLAN

Posting Komentar

 

Copyright © 2011. Belajar Indonesia - All Rights Reserved

Proudly powered by Blogger